

JAKARTA, KOMPAS.com - Teka-teki penjualan saham PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) mulai terkuak. Pihak Media Nusantara Citra (MNC) yang sempat menawar saham VIVA keberatan dengan harga jual VIVA yang relatif tinggi.
Direktur PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) Darma Putra mengatakan hingga saat ini proses penjualan saham VIVA masih mengambang. Kedua belah pihak masih belum sepakat soal harga penjualan saham tersebut.
"Bakrie minta harga VIVA Rp 18 triliun. Tapi ini belum ada keputusan dari Bakrie. Ini masih berlanjut," kata Darma selepas Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bhakti Investama di MNC Tower Jakarta, Kamis (2/5/2013).
Darma menambahkan bahwa pihaknya susah membaca pikiran Aburizal Bakrie, dan pihaknya menyerahkan hasil keputusan penjualan saham VIVA ini langsung ke pemiliknya yaitu Aburizal Bakrie.
Kendati demikian, MNC masih melihat bahwa VIVA kini memiliki kinerja bagus dan memang layak untuk dipertimbangkan dalam akuisisi media.Namun tentu saja, MNC meminta harga yang relatif terjangkau untuk membeli VIVA tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Chief Executive Officer MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengaku belum memutuskan rencana akuisisi saham VIVA tersebut. Namun Hary masih menunggu itikad baik dari keluarga Bakrie bila ingin menjual saham yang menaungi TV One, ANTV dan Vivanews.com tersebut.
"Soal akuisisi belum deal, semua orang sudah tahu bahwa akuisisi ini sudah diomongkan ke berbagai pihak, tapi sampai sekarang belum ada satu pihak pun yang berhasil transaksi dengan Viva," kata Hary.
Dia menambahkan bahwa keluarga Bakrie memang pernah menawarkan saham VIVA ke semua pihak, baik ke MNC, Para Group milik Chairul Tanjung atau PT Elang Media Teknologi Tbk (EMTK) yang menaungi SCTV dan Indosiar. Namun hingga saat ini, transaksi tersebut belum mencapai kesepakatan.
Pada akhir tahun lalu, Hary Tanoe sepakat mengakuisisi bisnis jalan tol yang dikelola PT Bakrieland Development Tbk, yang merupakan emiten anak usaha Grup Bakrie. Yang pasti, sinyal Grup MNC mengincar bisnis media datang dari salah satu sayap bisnisnya, yakni PT Global Mediacom Tbk. Perusahaan ini telah menyiapkan dana Rp 4 triliun hingga Rp 5 triliun.
0 comments:
Post a Comment