Home » » Teori Kontroversial, Manusia Berevolusi dari Kera Akuatik

Teori Kontroversial, Manusia Berevolusi dari Kera Akuatik

Written By Unknown on Wednesday, 1 May 2013 | 05:57


Rabu, 1 Mei 2013







Kompas.com


Rabu, 1 Mei 2013 | 19:38 WIB







Jelajahi Kompas.com Bersama Teman-Teman Facebook Anda



Teori Kontroversial, Manusia Berevolusi dari Kera Akuatik


Penulis : Yunanto Wiji Utomo | Rabu, 1 Mei 2013 | 19:16 WIB



Dibaca: 537

Dibaca: 537


Telegraph Ilustrasi Evolusi


KOMPAS.com - Teori kontroversial tentang evolusi manusia mendapat dukungan. Dalam teori yang digagas oleh seorang biolog Inggris bernama Sir Alister Hardy itu, dinyatakan bahwa manusia berevolusi dari kera akuatik yang banyak menghabiskan hidupnya di air.



Salah satu pendukung teori yang pertama kali dicetuskan 50 tahun lalu ini adalah ilmuwan bernama David Attenborough. Para pendukung teori tersebut akan mengadakan konferensi di Inggris minggu depan.



Proses evolusi manusia menurut teori tersebut bermula ketika kera akuatik bermigrasi ke daratan. Ketika bermigrasi, kera akuatik itu kehilangan bulu-bulu, mulai berdiri tegak untuk menjaga kepala tetap di atas air serta mulai mengembangkan volume otak yang besar.



Ada beberapa bukti yang mendukung teori ini. Misalnya, nenek moyang manusia selama jutaan tahun hidup di dekat wilayah perairan. Selain itu, manusia memiliki rongga sinus yang besar. Ciri itu sama sesuai yang dibutuhkan di air, mendukung gaya apung ketika di air.



Ciri lain adalah lapisan lemak yang dimiliki manusia. Ini membedakan manusia dengan kera besar lain. Lapisan lemak sendiri dikembangkan oleh hewan air untuk menjaga suhu tetap hangat di dalam air.



Beberaoa ilmuwan setuju dengan teori tersebut. Namun, beberapa yang lain menanggapi skeptis. Chris Stringer dari Natural History Museum di London mengatakan, sementara penjelasan soal evolusi dari kera akuatik itu masuk akal, rentang waktunya tak sesuai.



Stringer, seperti dikutip Daily Mail, Senin (28/4/2013), mengungkapkan, "Jika memang mereka asal usul kita, akan butuh waktu jutaan tahun di ekosistem air dan tidak ada bukti untuk hal ini. Ini belum mempertimbangkan faktor seperti adanya buaya yang membuat ekosistem sangat berbahaya."



Meski demikian, pendukung teori evolusi dari kera akuatik ini tetap kukuh pada pendapatnya. Mereka mengajukan bukti biokimiawi. Diantaranya, soal Docosahexaenoic acid (DHA), asam lemak omega 3 yang ditemukan pada makanan laut. Senyawa itu memicu pertumbuhan otak pada mamalia.



Michael Crawford dari Imperial College London mengungkapkan bahwa tanpa DHA, manusia takkan mengalami perkembangan otak yang signifikan. Hal itu, menurut pendukung teori tersebut, adalah bukti bahwa manusia berevolusi dari primata air.





Ada 1 Komentar Untuk Artikel Ini.







  • saudara sepupu manusia darat adalah manusia ikan putri duyung ..






Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan KOMPAS.com dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. KOMPAS.com akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut. KOMPAS.com berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.


Silakan atau register untuk kirim komentar Anda










0 comments:

Post a Comment