Home » » Pengembang Pilih Bangun Rusun Ketimbang Beri Uang ke Pemprov DKI

Pengembang Pilih Bangun Rusun Ketimbang Beri Uang ke Pemprov DKI

Written By Unknown on Friday, 7 June 2013 | 00:42




Penulis : Fabian Januarius Kuwado | Jumat, 7 Juni 2013 | 13:40 WIB



Dibaca: 876





Kompas.com/Kurnia Sari Aziza

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo



JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Real Estate Indonesia (REI) Setyo Maharso mengatakan, para pengembang properti di Jakarta akan memenuhi utang kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta soal pembangunan rumah susun. Pengembang memilih melunasinya dengan membangun rusun, bukan dengan membayarkan uang kepada Pemprov DKI.


"Kalau kami lebih baik bayar dalam bentuk rusun karena kalau uang, takut tidak terpantau, kalau rusun kami juga bisa ikut pantau," ujar Setyo saat dihubungi wartawan, Jumat (7/6/2013).


Ia menuturkan, pada tahap pertama, sejumlah pengembang bersinergi membangun dua unit tower rumah susun sewa sederhana (rusunawa) di Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, pada Jumat ini. Dua menara itu memiliki kapasitas 300 hunian.


"Rumah susun sewa sederhana di Pulogebang, Cakung, itu terdiri dari 20 pengembang yang urunan, tapi saya lupa siapa saja," kata Setyo.


Setyo melanjutkan, setelah melakukan groundbreaking rusunawa di Pulogebang, para pengembang akan menunggu arahan selanjutnya dari Pemprov DKI Jakarta. Begitu Pemprov DKI menyediakan lahan, pengembang langsung membangun rusun.







Editor :

Laksono Hari W






Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan KOMPAS.com dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. KOMPAS.com akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut. KOMPAS.com berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.


Silakan atau register untuk kirim komentar Anda







0 comments:

Post a Comment