Home » » Paten Membuat BlackBerry Lebih Bernilai

Paten Membuat BlackBerry Lebih Bernilai

Written By Unknown on Thursday, 26 September 2013 | 18:12




















Dibaca: 305

Komentar :




Aditya Panji/KompasTekno



BlackBerry Q10 dan BlackBerry Bold 7970



Aditya Panji/KompasTekno

BlackBerry Q10 dan BlackBerry Bold 7970

KOMPAS.com - Salah satu aset yang membuat BlackBerry bernilai adalah paten. Perusahaan itu ditawar sebuah konsorsium yang dipimpin oleh Fairfax Financial Holdings seharga 4,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 54 triliun pada Senin (23/9/2013).



Steven Li dari perusahaan finansial Raymond James Financial, memprediksi bahwa total paten BlackBerry bernilai 1,6 miliar dollar AS.



Sejak berdiri pada 1984, BlackBerry diproyeksi telah memiliki sekitar 9.000 paten, meliputi 5.236 paten aktif di Amerika Serikat dan sekitar 3.730 aplikasi aktif dalam industri komunikasi nirkabel.



Bukan hanya itu, Li juga memprediksi BlackBerry memiliki aset berharga lain berupa jaringan server untuk telekomunikasi mobile yang nilainya mencapai 825 juta dollar AS, dan lisensi 412 juta dollar AS.



Portofolio paten BlackBerry meliputi merek dagang serta rekayasa software dan hardware pada desain produk ponsel pintar. Selain itu, BlackBerry juga memiliki beberapa paten yang diperoleh dari Nortel Networks Corp.



Nortel merupakan perusahaan asal Kanada, yang bangkrut pada 2009 dan memutuskan untuk menjual aset perusahaan, termasuk paten, kepada konsorsium yang terdiri dari Apple, Microsoft, BlackBerry (dahulu bernama Research In Motion), Ericsson, Sony, dan EMC.



Konsorsium tersebut membeli 6.000 paten Nortel seharga 4,5 miliar dollar AS, mencakup paten teknologi nirkabel, 4G, jaringan data, optik, suara, semikonduktor, internet, dan lainnya.



Meski BlackBerry ditawar oleh konsorsium yang dipimpin Fairfax dengan harga cukup tinggi, namun ini bukanlah keputusan final. BlackBerry diberi kesempatan hingga 4 November 2013 untuk berpikir dan bernegosiasi dengan pihak lain yang mengajukan tawaran berbeda.



Perusahaan finansial Fairfax, yang didirikan dan dipimpin oleh konglomerat Prem Watsa asal Kanada, saat ini adalah pemilik 10 persen saham di BlackBerry, yang juga pemegang saham mayoritas.



Selain konsorsium ini, BlackBerry juga dikabarkan akan ditawar oleh pendiri dan mantan CEO-nya, Mike Lazaridis. The New York Times melaporkan, Lazaridis mengulurkan tangan kepada Blackstone Group dan Carlyle Group untuk menyusun tawaran tersebut.



Pangsa pasar ponsel BlackBerry terus mengalami penuruan, kalah saing dengan produk Samsung dan Apple. Penjualan Blackberry merosot menjadi 11,1 miliar dollar AS pada kuartal pertama 2013, dari 19,9 miliar dollar AS pada tahun fiskal 2011.



Perusahaan terpaksa memangkas 4.500 karyawan, atau sekitar sepertiga dari karyawan yang dimiliki, untuk menghemat pengeluaran. Selain itu, BlackBerry juga mempersempit fokus bisnis dengan mengincar segmen korporasi. Atas dasar itu, perusahaan berani melepas aplikasi pesan pesan instan BlackBerry Messenger untu Android dan iPhone.
































Jumat, 27 September 2013 07.37 WIB

Paten Membuat BlackBerry Lebih Bernilai




Internet



Kamis, 26 September 2013 20.59 WIB

Semangat Kolaborasi di Tepi Margonda





Kamis, 26 September 2013 18.38 WIB

Akuisisi Axis, Apa yang Dicari XL?





Kamis, 26 September 2013 17.25 WIB

Tingkat Adopsi iOS 7 Lewati 50 Persen





Kamis, 26 September 2013 16.52 WIB

"Sang Naga" Jadi "Otak" di Seribu Gadget





TERPOPULER


Kamis, 26 September 2013 08.28 WIB

Kronologi Tarik-Ulur BBM di Android dan iOS


Selasa, 24 September 2013 11.07 WIB

BlackBerry Belum Beri Kepastian BBM Android dan iPhone


Selasa, 24 September 2013 21.03 WIB

Menjajal BBM untuk iPhone


Selasa, 24 September 2013 12.10 WIB

Sebelum Umumkan PHK, BlackBerry Beli Pesawat


Rabu, 25 September 2013 10.11 WIB

Bos Yahoo Komentari "Kekuatan Super" Bos Google


Selasa, 24 September 2013 13.05 WIB

BlackBerry Gunakan Bahasa Indonesia sebagai Kode


Selasa, 24 September 2013 08.36 WIB

Ditawar Rp 54 Triliun, BlackBerry Masih Bisa Nego


Selasa, 24 September 2013 09.46 WIB

Nokia Sudah Sempat Bikin Ponsel Android


Kamis, 26 September 2013 12.22 WIB

Kemarahan Finlandia dan Uang Bonus CEO Nokia





0 comments:

Post a Comment