Soal Kerusuhan Persija-Persib, Sanksi Komdis PSSI Dinilai Tak Tepat
Penulis: Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana | Kamis, 12 September 2013 | 23:12 WIB
Dibaca: 487
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Suporter Persib Viking, Herru Djoko menilai bahwa keputusan komisi Disiplin PSSI yang menghukum bobotoh Persib, Persib, dan panitia pelaksana Persija tidak tepat. Ia mengatakan keputusan tersebut menunjukkan bahwa Komdis PSSI tak mampu dalam menganalisis masalah secara utuh.
Pendukung Persib, Persib, dan Panitia Pelaksana Persija dihukum berkaitan dengan kerusuhan suporter pada laga Persib melawan Persija, di Stadion Maguwoharjo Sleman Yogyakarta, Rabu (28/8/2013). Sanksi tersebut disampaikan Ketua Komdis PSSI Hinca Panjaitan, pada Rabu (11/9/2013) malam.
Pendukung Persib dikenai sanksi larangan menyaksikan langsung pertandingan tandang Persib selama 12 bulan terhitung sejak Rabu (11/9/2013); Persib dikenai denda Rp 50 juta, dan Panpel Persija dikenai denda Rp 50 juta.
Pertandingan di Stadion Maguwoharjo itu adalah laga tunda. Penundaan berkaitan dengan insiden penyerangan terhadap bus pemain Persib oleh sejumlah orang tak dikenal pada Sabtu (22/6/2013).
Herru Djoko menilai, kerusuhan yang terjadi di Stadion Maguwoharjo itu lebih kecil dari yang seharusnya terjadi. Menurutnya, itu terjadi karena kerja polisi dan panitia pelaksana
“Jadi kejadian di Sleman itu potensi kerusuhannya besar tapi akhirnya jadi kecil. Panpel dan Kapolres bekerja dengan baik, semua diurus sebelumnya. Kerusuhan yang terjadi hanya kecil, harusnya Komdis melihat semuanya terlebih dahulu. Jadi itu keputusan yang tidak tepat,” kata Herru Djoko, seperti dilansir situs Simamaung , Kamis(12/9/2013).
Seorang tokoh bobotoh Yana Umar, menilai pendukung Persija juga seharusnya mendapatkan sanksi yang sama. Ia juga menilai kerusuhan sebetulnya bisa dicegah, seandainya Menteri Pemuda dan Roy Suryo yang menyaksikan langsung laga di Stadion Maguwoharjo itu tanggap terhadap situasi sebelum kerusuhan.
"Kedua suporter seharusnya dapat sanksi yang sama, jangan pilih kasih. Kalau dikatakan bobotoh yang menyerang Jak Mania juga melempar pemain pakai petasan. Yang jelas, sebenarnya panpelnya harus benar-benar tegas," tuturnya.
"Roy Suryo tidak tanggap soal sanksi ini. Ini tidak adil. Padahal dia (Menpora) menyaksikan sendiri kronologinya," tambahnya.
Komisaris sekaligus kuasa hukum PT Persib Bandung Bermartabat Kuswara mengaku berencana melakukan banding terhadap keputusan Komdis PSSI tersebut.
“Poinnya, sanksi denda dan sanksi suporter untuk menonton pertandingan tandang. Kita rencana akan banding. Kita masih harus mengecek dulu suratnya sudah sampai ke PT PBB atau belum,” ujar Kuswara, Kamis (12/9/2013).
Pendukung Persib, Persib, dan Panitia Pelaksana Persija dihukum berkaitan dengan kerusuhan suporter pada laga Persib melawan Persija, di Stadion Maguwoharjo Sleman Yogyakarta, Rabu (28/8/2013). Sanksi tersebut disampaikan Ketua Komdis PSSI Hinca Panjaitan, pada Rabu (11/9/2013) malam.
Pendukung Persib dikenai sanksi larangan menyaksikan langsung pertandingan tandang Persib selama 12 bulan terhitung sejak Rabu (11/9/2013); Persib dikenai denda Rp 50 juta, dan Panpel Persija dikenai denda Rp 50 juta.
Pertandingan di Stadion Maguwoharjo itu adalah laga tunda. Penundaan berkaitan dengan insiden penyerangan terhadap bus pemain Persib oleh sejumlah orang tak dikenal pada Sabtu (22/6/2013).
Herru Djoko menilai, kerusuhan yang terjadi di Stadion Maguwoharjo itu lebih kecil dari yang seharusnya terjadi. Menurutnya, itu terjadi karena kerja polisi dan panitia pelaksana
“Jadi kejadian di Sleman itu potensi kerusuhannya besar tapi akhirnya jadi kecil. Panpel dan Kapolres bekerja dengan baik, semua diurus sebelumnya. Kerusuhan yang terjadi hanya kecil, harusnya Komdis melihat semuanya terlebih dahulu. Jadi itu keputusan yang tidak tepat,” kata Herru Djoko, seperti dilansir situs Simamaung , Kamis(12/9/2013).
Seorang tokoh bobotoh Yana Umar, menilai pendukung Persija juga seharusnya mendapatkan sanksi yang sama. Ia juga menilai kerusuhan sebetulnya bisa dicegah, seandainya Menteri Pemuda dan Roy Suryo yang menyaksikan langsung laga di Stadion Maguwoharjo itu tanggap terhadap situasi sebelum kerusuhan.
"Kedua suporter seharusnya dapat sanksi yang sama, jangan pilih kasih. Kalau dikatakan bobotoh yang menyerang Jak Mania juga melempar pemain pakai petasan. Yang jelas, sebenarnya panpelnya harus benar-benar tegas," tuturnya.
"Roy Suryo tidak tanggap soal sanksi ini. Ini tidak adil. Padahal dia (Menpora) menyaksikan sendiri kronologinya," tambahnya.
Komisaris sekaligus kuasa hukum PT Persib Bandung Bermartabat Kuswara mengaku berencana melakukan banding terhadap keputusan Komdis PSSI tersebut.
“Poinnya, sanksi denda dan sanksi suporter untuk menonton pertandingan tandang. Kita rencana akan banding. Kita masih harus mengecek dulu suratnya sudah sampai ke PT PBB atau belum,” ujar Kuswara, Kamis (12/9/2013).
Editor : Tjatur Wiharyo
0 comments:
Post a Comment