Home » » Sampah Merusak Wisata Bahari di Manado

Sampah Merusak Wisata Bahari di Manado

Written By Unknown on Friday, 3 May 2013 | 10:12



Jumat, 3 Mei 2013







Kompas.com


Jumat, 3 Mei 2013 | 23:49 WIB









Jelajahi Kompas.com Bersama Teman-Teman Facebook Anda




Sampah Merusak Wisata Bahari di Manado


Penulis : Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol | Jumat, 3 Mei 2013 | 23:25 WIB




Dibaca: 102



Dibaca: 102



Sampah Merusak Wisata Bahari di ManadoKompas.com/Ronny Adolof Buol Bank sampah yang dikelola oleh Kelompok Berdikari Kelurahan Karombasan Utara, Kecamatan Wanea, Manado


MANADO, KOMPAS.com - Delapan muara sungai yang ada di Kota Manado ternyata menjadi masalah bagi pengembangan sektor Pariwisata di Bunaken. Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Implementasi MP3EI Koridor Ekonomi Sulawesi dan Koridor Ekonomi Papua dan Kepulauan Maluku yang dilangsungkan di Manado, Jumat (3/5/2013).


"Pembangunan resor pariwisata Manado terutama untuk pengembangan Wisata Taman Laut Bunaken terkendala dengan kiriman sampah yang berasal dari sungai-sungai yang bermuara di Laut Manado," ujar Sekjen KKP Kementerian Kelautan dan Perikanan, Prof. Sjarief Widjaja yang mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan menjadi Ketua Tim Kerja Koridor Ekonomi Sulawesi.


Menanggapi hal itu, Gubernur Sulawesi Utara SH Sarundajang dalam sesi pembahasan mengatakan bahwa hal itu akan menjadi perhatian serius pihaknya. Kondisi Bunaken yang merupakan kawasan Taman Laut Nasional memang sering dikeluhkan oleh para wisatawan karena banyaknya sampah.


Belum adanya penanganan sampah secara maksimal yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Manado, serta kebiasaan warga kota yang masih membuang sampah di sungai, menjadi salah satu penyumbang banyaknya sampah yang hanyut ke laut. Sampah-sampah tersebut kemudian dibawa arus dan menumpuk di Pulau Bunaken.


Sampah-sampah itu kerap ditemukan oleh para penyelam di antara karang-karang indah bawah laut Bunaken yang terkenal sebagai salah satu tujuan utama penyelam di Indonesia Timur. Rakor sendiri dihadiri oleh enam menteri dan para gubernur di Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua.



Farid Assifa





Ada 0 Komentar Untuk Artikel Ini.


Kirim Komentar Anda

Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan KOMPAS.com dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.



Pembaca dapat melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. KOMPAS.com akan menimbang setiap laporan yang masuk dan dapat memutuskan untuk tetap menayangkan atau menghapus komentar tersebut.



KOMPAS.com berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.



Silakan atau register untuk kirim komentar Anda

















0 comments:

Post a Comment