NEWS & FEATURES / HEALTH CONCERN - ARTIKEL


Ilustrasi diabetes
KOMPAS.com - Jika hasil pemeriksaan kadar gula darah terus tinggi dalam beberapa waktu terakhir, jangan abaikan karena bisa jadi Anda dalam fase prediabetes. Prediabetes merupakan ambang batas orang untuk benar-benar terkena diabetes.
Namun faktanya, orang yang mengalami prediabetes tidak selamanya pasti akan menjadi diabetes. Menurut studi yang dipublikasi dalam jurnal The Lancet, pasien prediabetes yang memiliki hasil pemeriksaan gula darah dengan batas normal meskipun hanya sekali dan dalam periode singkat, memiliki 56 persen lebih besar kemungkinan untuk menghindari diabetes.
Dengan kata lain, perubahan gaya hidup dapat secara dramatis mengurangi risiko pasien prediabetes untuk mengalami diabetes. Sayangnya, tidak semua pasien prediabetes menyadari hal ini, sehingga risiko mereka pun tetap tinggi.
Berikut adalah empat kesalahan prediabetes yang perlu dihindari guna mengurangi risiko diabetes.
1. Tidak berusaha mengurangi berat badan
Pemikiran sedikit pengurangan berat badan tidak berpengaruh ternyata salah besar. Sebuah studi skala besar mengungkap, pengurangan lima hingga tujuh persen berat badan dapat mengurangi risiko diabetes hingga 58 persen. Studi tersebut melibatkan 3.234 orang prediabetes yang diikuti selama tiga tahun.
Penurunan berat badan berarti mengurangi lemak perut, lemak di sekitar organ internal, termasuk hati, organ yang mengatur kadar gula darah.
Usaha penurunan berat badan dapat dengan pengaturan pola makan dan memperbanyak aktivitas fisik.
2. Mengabaikan diagnosa prediabetes
Ketika Anda didiagnosa mengalami prediabetes, jangan sekalipun menyepelekannya. Lantaran jika tidak mengubah gaya hidup, cepat atau lambat Anda kemungkinan akan mengalami diabetes.
Faktanya 10 hingga 15 persen pasien prediabetes dapat mengembangkan penyakitnya menjadi diabetes dalam delapan hingga sepuluh tahun kemudian. Risiko mereka untuk mengalami komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, gangguan saraf, hilang penglihatan, gagal ginjal, dan amputasi kaki pun meningkat.
3. Tidak berolahraga
Olahraga dapat mencegah prediabetes menjadi diabetes. Olahraga dapat membantu menurunkan berat badan, mengurangi lemak perut, dan membuat otot "menyerap" gula darah lebih banyak, serta meningkatkan sensitivitas insulin.
Sebuah studi dari Harvard School of Public Health menunjukkan, wanita yang berjalan cepat 30 menit setiap hari memiliki risiko diabates 30 persen lebih rendah daripada mereka yang tidak.
4. Melupakan serat
Serat dapat melawan diabetes dengan beberapa cara. Pertama, serat dapat membantu pengurangan berat badan. Kedua, serat membantu mengontrol gula darah sehabis makan. Selain itu makanan yang mengandung serat umumnya juga mengandung nutrien lain seperti magnesium dan kromium yang membantu tubuh meregulasi gula darah.
Maka pastikan Anda cukup mengonsumsi serat setiap harinya. Serat dapat diperoleh dari sayur dan buah, serta produk-produk makanan gandum utuh, dan beras merah.
0 comments:
Post a Comment